Setelah beberapa bulan mencoba merantau di sebuah kota kecil dekat Semarang, kini aku bisa merasakan kegalauan yang teramat sangat membuncah dada. Gimana enggak ya? Hiburan agak minim, mau turun ke kota kok iya males banget. Berangkat kerja jam anak sekolah, pulang kerja jam anak belajar. Almost everyday is seven to seven. Kalo sevel itu seven - eleven, maka aku akan menyebutnya seven seven wes ewes ewes... Waktu sudah habis dalam perjalanan. Miriplah berjuang hidup di kota Jakarta. Istilahnya tua di jalan.
Setiap hari bangun shubuh, trus mandi sarapan dan bekerja. Didalam pabrik dengan suasananya yang sangat homogen alias mayoritas sumber daya manusianya adalah wanita. Mereka bergosip, ngomel-ngomel, lalu mainan kontak mata juga batin. Oke bahasa-bahasa seperti ini sangat tidak mengerti. Harap dimaklumi saja... aku jarang bisa kumpul dan dekat dengan sesama wanita. Namun mereka sangat perlu untuk diacungi jempol. Bekerja dari pagi hingga malam, bahkan setiap hari dikejar target produksi. Yaks rangkaian kata... target produksi.
Lalu kenapa aku sering galau? Jelas! Operasional minim, jam kerja yang setiap hari bisa berubah dalam waktu sekian menit saja, juga mendengarkan cibiran hasutan ejekan juga support yang sangat menggugah jiwa dan raga. Tapi sayangnya aku gak menyerah gitu aja donk. Tetep semangat tiap hari... Walaupun orang-orang kadang lihat aku itu seperti orang yang agak ogah-ogahan atau emosi meledak-ledak. Padahal itu hanya akting semata. Hari ini ceria, besoknya diam, lusanya galau. Memang sengaja buat begitu, biar orang lain juga tau lah. Mosok iya kita ngertiin mereka aja, tanpa mereka ngertiin kita? Lalalaaaa....
Lanjut soal galau... aku sudah kontrak harga mati. Mau ikutan cpns tapi gak dapet ijin cuti. Kalo berada didalam terus kok kayaknya karir sangat minim bisa menanjak. Yang ada itu senioritas... Mentang-mentang udah senioritas trus congkak, sok pinter, ya ya ya percaya pengalaman situ didalam industri ini lebih oke ketimbang yang fresh graduated. Bedanya ya itu... sini udah pengalaman didunia luar, tapi situ masih gitu-gitu aja kayak kurang gaul. Hahaha.. *digablok*
Keputusan mau resign atau enggak juga masih dipikirin lagi. Menyusun masa depan itu gampang, jalurnya meraih masa depan itu yang berliku-liku dan banyak cobaan godaan syetan.. Yaa Allah aku galau...
hahahah setiap orang pastii sering galau
BalasHapus