Assalammu 'alaikum
Aku bingung harus mulai darimana ini? Setelah sekian lama hiatus dari menulis blog dan hanya menjadi silent reader. Oke perubahan kehidupan begitu nyata. Status perkawinan menjadi kawin, akhirnya KTP berubah status. Haha. Akhir bulan November 2015 puji syukur alhamdulillah.. Allah SWT telah mempertemukan jodoh dunia akherat. Aamiin.
Setelah menikah, aku pun ngintili suami (ngintili : mengikuti) untuk tinggal di Jakarta. Iya proses adaptasi juga dimulai, mulai dari good habits sampai bad habits. Maklum kami tidak melakukan proses pacaran, hanya ta'aruf saja. Awalnya shock! Aku sering nangis sedih kemudian stres sendiri didalam rumah kontrakan. Dan kembali lagi.. kuncinya adalah ikhlas menjalani rumah tangga. Dia begitu sabar menghadapi aku yang super moody.
Beberapa bulan menikmati masa pacaran halal, kami pun diberikan kepercayaan oleh Allah SWT. Selama 9 bulan pernikahan dan mulai bosan menjawab pertanyaan "Sudah isi belum? Sudah punya momongan belum? Berapa anaknya?" terus terang aku memang belum siap menjadi seorang Ibu karena butuh mental yang cukup kuat selain fisik. Begitu juga dengan suamiku, dia juga perlu mempersiapkan mental sebagai seorang Ayah.
Lucu. Aku mulai cemas dengan kalender, belum haid juga padahal sudah siklusnya. Hal ini dikarenakan aku sering sekali telat atau maju, bahkan 2 kali haid dalam sebulan. Masalah hormonal yang selalu saja datang. Bahkan awal tahun 2016, aku sempat flek terus-menerus selama 2 minggu, namun tak kunjung haid juga. Nah.. kira-kira akhir bulan Agustus 2016 di siang terik Jakarta, aku ikutan kumpul ibu-ibu kompleks. Makan siang, rujakan, minum fanta juga.. haus sekali. Lama banget rasanya mengingat kapan terakhir minuman bersoda. Mungkin setengah botol fanta ukuran tanggung sudah aku habiskan. Besoknya.. aku minum sprite bersama ibu-ibu kompleks dan setiap hari aku konsumsi secangkir kopi juga teh panas.
Mulai frustasi... sore itu, aku ambil testpack dan membaca cara pemakaiannya. Beda merk testpack beda aturannya. Aku panggil suamiku agar ditaruh ditempat kering. Dia melihat hasilnya.. sembari menunggu aku selesai mandi. Kemudian dia membawa testpack itu dan berkata "Ini beneran kan yank? Strip dua. Positif kan? Mana wadahnya?" Antara gembira, bingung, dan ekspresi datar. Campur aduk. Aku hanya tersenyum dan batinku mengucap syukur. Akhirnya.. Yes! Hamil!
Sabtu malam kami berangkat ke sebuah klinik didaerah Pasar Rebo. Penasaran! Giliranku pun tiba... masuk ke ruang periksa dokter kandungan. Naik tempat tidur mau di USG.. Taraaaaa! USG transvaginal! Oh tidaakk! Lagiii! Iya agak trauma dengan usg yang satu ini, namun aku hanya bisa pasrah. Prosessssss... terlihatlah embrio mungil dalam rahimku. Kami berdua hanya bisa terdiam membisu didalam ruangan. Dokter menjelaskan banyak hal dan aku masih gagal fokus. Aku khawatir kondisi janinku, namun beliau menyakinkan usia 5 minggu dan sehat. Alhamdulillah... kami berdua mulai dan akan selalu gembira menunggu pemeriksaan rutin setiap bulan. ^_^
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih ^^